Berita Terkini - Pihak Polda Metro Jaya telah menaikkan status dari Rizieq
Shihab menjadi tersangka dalam kasus chat yang berbau pornografi dengan Firza
Husein. Akibat ditetapkannya Rizieq Shihab sebagai tersangka, beberapa tokoh
Organisasi Masyarakat Islam yang tergabung dalam Presidium Alumni 212 meminta
keadilan terhadap pemerintah dan mengecam penetapan tersebut.
Ansufri Idrus Sambo selaku Ketua Presidium Alumni 212,
menuding bahwa pihak pemerintah telah melakukan kriminalisai kepada para ulama.
Bahkan, penetapan Rizieq sebagai tersangka disebutnya penuh dengan intrik dan
menambah daftar kriminalisasi terhadap para tokoh ulama serta aktivis dalam
pemerintahan Presiden Joko Widodo.
"Sebelumnya kami sudah pernah meminta kepada bapak
Jokowi dengan sangat membawahi aparatur hukum. Kami meminta untuk menghentikan
semua kezaliman dalam bentuk kriminalisai fitnah atas tuduhan makar,
pelanggaran HAM serta diskriminasi terhadap hukum lainnya seperti yang saat ini
menimpa Habib Rizieq, Nasir Alkhathat, Munarman serta tokoh maupun ormas
lainnya dan juga HTI," kata Ansufri Idrus di Masjid Baitur Rahman, Tebet
daerah Jakarta Selatan pada Rabu (31/05/2017).
Demi bisa membebaskan Rizieq, Ansufri mengaku sudah meminta
bantuan kepada Wakil Presiden Jusuf Kalla untuk menasihati Jokowi. Selain
daripada itu, mereka juga memohon bantuan serta meminta masukan untuk bisa
membujuk Presiden Jokowi mengintervensi kasus yang saat ini menimpa Rizieq.
"Kami tentunya berharap Pak Jusuf Kalla bisa memberikan
pencerahan-pencerahan untuk Bapak Jokowi. Kami datang bertemu Jusuf Kalla, kami
datang sebagai orangtua dan kami berharap Pak Jokowi bisa dinasihati oleh Pak
Jusuf Kalla," lanjutnya.
Sambo juga mengungkapkan bahwa upaya dalam bertemu Wakil
Presiden karena mereka menilai bahwa sikap dari Jokowi yang banyak menahan para
ulama dengan tuduhan makar dimana seharusnya Presiden mengambil langkah untuk
menyejukkan. Bukan menambah masalah dengan menetapkan Rizieq Shihab sebagai
tersangka.
"Sungguh sangat disayangkan. Di tengah dari harapan
besar kami, Bapak Presiden bukannya menyiramkan air, justru malah menyiramkan
bensin ke dalam hati dimana hal itu menambah keruh suasana. Bahkan bisa saja
berpotensi terjadi perpecahan yang semakin kuat dalam hal ini ketika menetapkan
Rizieq sebagai tersangka dalam kasus pornografi yang dimana kental dengan
rekayasa," tandasnya.
Sambo mengaku untuk memperkuat gerakan, mereka juga akan
mendatangi beberapa lembaga seperti DPR dan MPR sebelum mendatangi Jusuf Kalla.
Sambo mengungkapkan alasannya karena pintu Jokowi sudah tertutup untuk kasus
Rizieq.
"Pak Jokowi sudah menutup pintunya untuk kasus ini.
Kita sudah datang dengan cara bagaimanapun justru kami digebukin. Kami akan
mendatangi berbagai lembaga serta kami akan mendatangi DPR, JK dan juga kepada
Ketua MPR. Dengan tiga lembaga ini, Insya ALLAH," tutupnya.
Akan tetapi sikap dari para pendukung serta Rizieq saat ini
jauh berbeda ketika berhadapan dengan kasus dengan terdakwa Basuki TjahajaPurnama (Ahok) dengan dugaan penodaan agama. Mereka dengan tegas terus mengawal
kasus tersebut yang telah menyinggung surat Al-Maidah ayat 51 sampai tuntas
karena sudah menyita perhatian dunia.
Bahkan Rizieq bersama dengan ribuan massa meminta kepada
Bapak Jokowi untuk membuktikan tidak ada intervensi dalam kasus yang menjerat
Ahok. Presiden diminta untuk menegakkan konstitus serta memproses hukum bagi
siapa pun yang menista agama. Tidak terkecuali dugaan penistaan agama yang
dilakukan oleh Ahok.
"Yang kami minta hanya pembuktian dari bapak presiden
tangkap dan penjarakan Ahok supaya menjadi sebuah pembelajaran dan jangan
sekali-kali menistakan agama," katanya ketika berada di Bareskrim Polri,
Jakarta, Kamis (03/11/2016) lalu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar