Wanita 55 tahun tersebut merupakan seorang editor dari surat kabar yang berbahasa Kannada. Dia juga kerap mengkritik kaum ekstremis Hindu. Di tahun lalu saja, ketika dilangsungkannya sidang delik pencemaran nama baik, hanya karena sempat menyatakan bahwa anggota dari Partai Bharatiya Janata merupakan pencuri. Dia melakukan gugatan balik kepada orang-orang yang melaporkannya. - Tangkas Online
Sistem politik di India sendiri kerap dikritik oleh Lankesh dimana politik di India didominasi oleh pemeluk Hindu serta pemisah individu yang berdasarkan kasta. Dia juga berkali-kali menyatakan mendukung ide dari reformasi dari struktur di India agar bisa lebih terbuka dan tidak terhalang oleh kasta.
Press Club of India yang merupakan sebuah organisasi dalam pernyataannya yakin bahwa pembunuhan yang terjadi, terkait dengan pekerjaan dari Lankesh. Mereka juga menyatakan bahwa Lankesh merupakan seorang pemberani yang berani menyuarakan keadilan yang kemudian dibungkam dengan cara dibunuh.
"Atas nama kebebasan pers tentu tidak ada toleransi dengan hal yang telah diperbuat," tulis lembaga dalam pernyataan mereka.
Lembaga Komite Perlindungan Jurnalis mencatata sudah ada 27 pewarta yang dibunuh di India dari tahun 1992 dan pelakunya tidak pernah dibawa ke dalam muka hukum. Karnataka yang juga merupakan akademisi dan kritikus dua tahun lalu juga dihabisi oleh orang yang tidak dikenal.
Baca lainnnya : Berita Olahraga - Pihak Barcelona Menepis Kabar Bahwa Mereka Gagal Di Bursa Transfer Kali Ini
