Berita Entertainment - Alasan Kenapa Panjat Pinang Menjadi Puncak Dari Kemeriahan HUT RI - Dunia Dalam Berita

Sabtu, 19 Agustus 2017

Berita Entertainment - Alasan Kenapa Panjat Pinang Menjadi Puncak Dari Kemeriahan HUT RI

Berita-Entertainment-Alasan-Kenapa-Panjat-Pinang-Menjadi-Puncak-Dari-Kemeriahan-HUT-RI
Berita Entertainment - Permainan panjat pinang yang biasa dimainkan ketika menjelang peringatan HUT RI yang berlangsung setiap tahunnya, ternyata sudah ada sejak jaman penjajahan Belanda. Fakta tersebut terdapat di Museum Tropen, Belanda yang menunjukkan di tahun 1917 sampai dengan tahun 1930-an, terdapat banyak foto yang memperlihatkan permainan tersebut sudah eksis sejak jaman penjajahan dulu.

Pada awalnya, panjat pinang dilakukan untuk meraih hadiah-hadiah yang berada di bagian paling atas dari pohon pinang tersebut.yang digantung dimana ada pakaian serta barang mewah lain. Kala itu, warga bumiputera atau pribumi saling berebut untuk meraih hadiah tersebut. Akan tetapi dalam proses tersebut banyak yang jatuh karena tiang yang disiapkan untuk dipanjat itu telah dibuat licin.

Permainan tersebut yang dimana diikuti warga kurang mampu membuat para elite Belanda terhibur dan akhirnya permainan tersebut dimodifikasi oleh industri televisi. Prie GS yang merupakan budayawan dalam bukunya yang berjudul Hidup Bukan Hanya Urusan Perut, disebutkan bahwa kemiskinan terkadang dapat menghibur.

Bisa dilihat di televisi-televisi hari ini. Acara yang dibawakan selalu memberikan hadiah-hadiah berupa uang dan tidak tanggung-tanggung hadiahnya bisa mencapai puluhan juta rupiah. Tentu dengan hadiah ataupun uang yang bisa didapat dengan sekejap apalagi ada yang perlu untuk bekerja bertahun-tahun mengumpulkan uang tersebut serta harus dengan bekerja keras. Tentu dengan adanya pemberantasan terhadap kemiskinan yang terus digalakkan kita turut gembira. - Tangkas Online

"Kita kini akan segera melihat bagaimana potret kemiskinan yang gaduh dimana seseorang akan membeli apa saja dimana barang tersebut tidak pernah terbayangkan bisa mereka miliki," tulis Prie GS.

Demikian juga dengan halnya panjat pinang. Warga yang menginginkan hadiah tersebut rela saling injak dan saling sikut agar bisa meraih hadiah yang telah disediakan. Perilaku tersebut oleh para kaum elite jaman dahulu seperti orang Eropa menganggap hal tersebut cukup menghibur karena hadiah yang disediakan kala itu dianggap remeh oleh para elite.

Seorang budayawan Djawahir Muhammad menilai bahwa saat ini panjat pinang telah bergeser dari makna sebenarnya. Dari yang dahulunya menjadi hiburan bagi para elite Belanda dimana kini didefinisikan kembali menjadi semangat gotong royong.

"Saat bergotong royong dan saling membantu, itulah hadiah yang bisa dibagi. Yang kemudian ditangkap serta dijiwai oleh masyarakat," ucap Djawahir hari Jumat (18/08/2017).

Kemampuan dari bangsa Indonesia dalam memodifikasi sesuatu tentu tidak bisa diragukan. Permainan panjat pinang sendiri telah menjadi salah satu momentum dari puncak perayaan kemerdekaan Indonesia. Djawahir menilai bahwa hal tersebutkan disebabkan oleh perasaan senasib, kemiskinan serta ketidakmampuan dalam melawan ketidakadilan yang terakumulasi dan diekspresikan lewat panjat pinang.

"Di dalam sana ada gotong royong, ada pula yang memaki, memuji dimana semua larut dalam kegembiraan. Itulah yang merupakan etalase egalitarian sebenarnya," tutup Djawahir.

Baca lainnya : Berita Olahraga - Terkesan Malu-Malu, Guardiola Enggan Bicara Terkait Dengan Jonny Evans